Bila kau masih MENGENAL nurani
Kamis, Desember 16, 2010 | Author: Ibnu Suwandi
Bersabarlah layaknya matahari

perlahan dia terbit

perlahan pula dia terbenam,

maka lihatlah

yang nampak adalah keindahan

Tak langsung panas

dia menyinari

memberi rasa hangat waktu pagi

seiring sejuk embun

yang menguap mengangkasa

Tak langsung gelap dia tinggalkan

tapi menuntun mereka perlahan

dengan cahaya jingga

penuh rasa damai

Kemanakah hati

ketika matahari siang menyinari

apakah pergi mempelajari pesan alam

menuju tempat para bijak bestari

atau justru pergi mengejar malam

tanpa menunggu matahari

Sungguh tak bijak

saat kau selalu berlari ingin mendahului,

jika belum kuat kau kuasai nafsu dan emosi


06 December 2010
|
This entry was posted on Kamis, Desember 16, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: