Tangismu tak memanggilku
Rabu, Januari 05, 2011 | Author: Ibnu Suwandi
Melingkar tatap mengalun nada senja
Lalu tanpa suara memeluk harap berburai air mata
Setengah waktu berjalan menebar bibit harapan
Dari kerinduan yang terjawab nyata kejam
Kenapa bersenandung jika ufuk berwarna merah darah
Apakah kau kira dengan katamu aku tak mampu berdiri menata harapan
Salah ... Kau salah ...
Karena sekarang aku sudah tersenyum
Aku tahu cermin itu menghadapmu sekarang
Cermin sesal yang alirkan lagi air mata pintamu
Retak tak berbalas
Kusam tak berpendar
Tapi tetap kau pintar menghias diri
Kenapa...kenapa kau menghujat
bukankah pintamu sudah kau dapat


Dweah 6/01/2011
|
This entry was posted on Rabu, Januari 05, 2011 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: